RajaNews.Xyz | KOTA LANGSA – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Langsa menggelar aksi demonstrasi di jalanan depan Gedung DPRK Langsa, Sekretariat Pemko Langsa dan juga Kantor PLN Langsa mulai pukul 14.00 WIB.
Demo ini terjadi atas carut-marut polemik persoalan baik di tingkat Eksekutif maupun Legislatif yang membludak pasca pesta demokrasi Tahun 2024 lalu sehingga berdampak pada kemashlahatan masyarakat Kota Langsa.
Amatan awak media dilokasi, terlihat Ketua Umum HMI Cabang Langsa Abdi Maulana sedang mengkoordinir peserta aksi yang sedang mendengarkan orasi dari Koordinator Lapangan, Bagus Alan Syahputra (Kabid PTKP) dan beberapa orator yang berteriak lantang dengan pengawalan ketat puluhan aparat keamanan dari Polres Langsa.
Berikut tuntutan HMI Cabang Langsa dalam demonstrasi:
1. Mengecam Pemko Langsa dengan tanpa negosiasi apapun untuk segera membatalkan rancangan pembelian mobil baru yang memakan biaya milliaran rupiah serta mendesak memperioritaskan penyelesaian pembayaran tunggakan gaji perangkat di 66 Desa wilayah Kota Langsa.
2. Mengecam 3 Faksi di DPRK Langsa, yaitu PA, PKS dan GERHANA (Gerindra, Hanura dan PNA) untuk bermoral agar segera menyelesaikan AKD guna DPRK Langsa dapat maksimal menjalankan fungsi serta perannya, terkhusus dalam mengontrol perjalanan Pemko Langsa demi kepentingan masyarakat banyak serta hal-hal lain demi kelancaran roda pemerintahan kota langsa terkhusus PELANTIKAN WALIKOTA dan WAKIL WALIKOTA LANGSA terpilih.
3. Mendesak Pj Walikota Langsa, Syaridin untuk angkat kaki dari Kota Langsa karena diduga terindikasi terlibat dalam konspirasi polemik yang terjadi pada roda organisasi pemerintahan Kota Langsa demi meraup keuntungan pribadi maupun segelintir oknum yang tidak bertanggungjawab.
Sedangkan demo kepada PLN dilakukan atas sering terjadinya pemadaman listrik, khususnya dalam bulan puasa yang lalu namun tidak ada kompensasi apapun kepada masyarakat serta pengelolaan dana CSR PLN Langsa yang tidak transparans dan terindikasi ada KKN.
Adapun kecaman dan tuntutan kepada PLN Sbb:
1. Mengecam PLN Langsa tanpa negosiasi apapun agar memberikan kompensasi kepada masyarakat/konsumen Kota Langsa terhadap pemadaman listrik yang sering terjadi khususnys dibulan suci Ramadhan lalu.
2. Meminta transparansi dana CSR PLN Langsa yang di duga terindikasi terdapat Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN).
3. Mendesak aparat penegak hukum dari Polres Langsa dan Kejaksaan Langsa memeriksa aliran dana CSR PLN Langsa yang diduga terindikasi sarat akan KKN.
4. Apabila dalam waktu 7 hari jam kerja tidak ada tindak lanjut dari tuntutan, HMI Cabang Langsa akan kembali menyegel kantor PLN dengan masa yang berkali lipat.