RajaNews.Xyz | Jakarta – Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), Rahmad Sukendar, kembali menyoroti maraknya aktivitas tambang emas ilegal di wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Rahmad Sukendar mengingatkan publik akan insiden tragis yang sempat menghebohkan tahun lalu, yakni peristiwa “polisi tembak polisi” yang terjadi di lokasi tambang wilayah Kabupaten Solok Selatan
“Hallo Kapolri, jangan sampai kejadian seperti di Solok Selatan terulang kembali. Saat ini aktivitas tambang emas ilegal masih marak karena semua pihak bermain. Jika Kapolri dan Panglima TNI membiarkan, maka bukan tidak mungkin tragedi serupa akan terjadi lagi,” tegas Rahmad.
Ia menilai, pemberantasan tambang liar selama ini hanya bersifat sementara dan tidak menyentuh akar permasalahan. Oleh karena itu, ia meminta agar Kapolres di wilayah tersebut dicopot apabila terbukti melakukan pembiaran terhadap kerusakan lingkungan.
“Kalau Kapolres-nya tidak mampu bertindak dan justru membiarkan kerusakan lingkungan terjadi, lebih baik dicopot saja. Masyarakat pasti tidak akan tinggal diam jika lingkungan mereka terus dirusak,” pungkasnya.
Rahmad menyampaikan saat ini tim senyap sedang bergerak melakukan suverpisi dan akan melaporkan hasilnya kepada Presiden Prabowo terkait penanganan kasus ini
Dari BPI KPNPA RI akan terus memantau perkembangan dan mendesak aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap mafia tambang yang telah merugikan negara dan merusak ekosistem.
Pimpinan Redaksi
(Said Yan Rizal)